Selasa, 30 November 2010

3 Golongan yg paling menyesal di hari Kiamat kelak...

Ada tiga golongan orang yang paling menyesal pada hari kiamat : (1) orang yang memiliki budak ketika di dunia, ternyata pada hari kiamat budak tersebut memiliki prestasi amal yang lebih baik darinya, (2) orang yang mempunyai harta tetapi tidak mau bersedekah dengannya sampai ia meninggal dunia, kemudian harta tersebut diwarisi oleh orang yang memanfaatkan harta tersebut untuk bersedekah di jalan Allah, dan (3) orang yang mempunyai ilmu tetapi ia tidak mau mengambil manfaat dari ilmunya, lalu ilmu tersebut diketahui oleh orang lain yang mampu mengambil manfaat darinya.”
(Sufyan bin ‘Uyainah)

Semoga kita bisa mengambil pelajaran daripadanya.....Aamiin


from sahabat "Screamo Nugroho" posted in YudiFlasheR Learning Club.

Senin, 29 November 2010

Subhanalloh, Di Usia 13 Tahun Sudah Menjadi Hafizh di Darul Qur’an Mulia

Sungguh nyata dan terbukti mu’jizat Al-Qur’an. Niscaya akan terus terbukti janji Allah yang diulang 3 kali dalam Al-Qur’an surat Al-Qomar ayat; 17, 32, dan 40, yang maknanya “Dan sungguh telah Kami mudahkan Al-Qur’an untuk diambil pelajaran (di antaranya kemudahan untuk dihafal), maka adakah orang yang akan mengambil hal tersebut.

Adalah ananda Muhammad Alfath Hibatul Wafi, santri kelas II SMPIT Pesantren Darul Qur’an Mulia (dekat Puspiptek Serpong) yang mengalami betapa Al-Qur’an adalah mu’jizat sepanjang zaman, yang salah satunya adalah Kemudahan Al-Qur’an untuk dihafal. Semua kita niscaya akan mengakui hal itu. Jika seseorang ditanya, “lebih mudah mana menghafal Surat Al-Fatihah atau artinya”? Maka ia cenderung akan menjawab,” jauh lebih mudah menghafal surat Al-Fatihah daripada menghafal artinya”.

Santri kelahiran 18 Maret 1997 berhasil menyelesaikan hafalannya persis pada usianya yang ke-13, tepatnya pada hari Kamis, 18 Maret 2010 jam 19.00 di Masjid Raudhatul Jannah Pesantren Darul Quran Mulia. Setoran 2 halaman terakhirnya pun disimak oleh lebih kurang dari 150 jamaah yang hadir. Selepas setoran terakhir dilanjutkan dengan tasyakuran sederhana akan anugerah besar dari Allah SWT, karena Alfath sekaligus Santri Pertama pesantren DQ yang menyelesaikan hafalannya 30 juz.

Alfath adalah santri yang tergolong sangat semangat menyetorkan hafalan kepada Musyrif Tahfizhnya. Ia sering kali mencuri waktu untuk menyetorkan hafalan di luar waktu tahfizh. Untuk diketahui para santri mengikuti halaqoh tahfizh 3 kali dalam sehari; pertama ba’da sholat Subuh sampai jam 06.15, kedua ba’da sholat Ashar sampai jam 16.30, dan ketiga ba’da sholat Maghrib sampai sholat Isya.

Kualitas hafalan yang dimiliki pun tergolong cukup kuat. Pada acara Islamic Book Fair Maret 2010 lalu, Alfath bersama 2 santri lainnya (M. Luthfi kelas III SMPIT DQ dan M. Saihul Basyir kelas II SMPIT DQ) termasuk yang ikut tampil di Panggung Utama IBF untuk Tanya Jawab Hafalan Al-Qur’an. Saat itu, para hadirin mengajukan pertanyaan juz 1 sampai 15 dengan membacakan potongan ayat yang kemudian mereka melanjutkan hingga beberapa baris berikutnya. Hal ini telah menjadi kebiasaan di DQ, di mana para santri setiap semester diuji hafalannya secara acak di hadapan seluruh santri sesuai dengan jumlah juz yang telah disetorkan. Oleh karena DQ mengharapkan santrinya tidak hanya menyelesaikan setoran hafalan, akan tetapi juga menekankan kelekatan hafalan yang mereka miliki.

Semoga Allah memberkahi kehidupan Alfath dan seluruh santri yang tengah berjuang menghafal Al-Qur’an agar mereka kelak dapat menebarkan manfaat ke tengah-tengah umat jauh lebih baik dari apa yang telah dilakukan saat ini. SELAMAT BERJUANG WAHAI GENERASI QUR’ANI, SEMOGA KITA SEMUA MENJADI KELUARGA ALLAH DENGAN KECINTAAN KITA TERHADAP AL-QUR’AN. Amin…………..

sumber: http://darulquran.sch.id/v2/2010/04/subhanalloh-di-usia-13-tahun-sudah-menjadi-hafizh-di-darul-quran-mulia/

Bergabunglah bersama ± 1200 member SMS TAUSHIYAH

Sahabat dari Aceh, Padang,medan,batam,kalbar,kalteng,kalsel,kaltim,lampung,jabar,jateng,jatim,sulawesi,ambon...telah lama bergabung.kini saatnya anda merasakan manfaatnya...

BARU !!! Program layanan Umat: Sms Taushiyah harian GRATIS dari Yayasan Amal Madani.terbuka untuk kaum muslimin/muslimah,dimanapun berada..., untuk mendaftar, Ketik REG AMF NAMA USIA KOTA kirim ke 08976574743.
Berhenti berlangganan, Ketik UNREG kirim ke 08976574743.

Testimoni,Masukan,saran yang membangun bisa dikirim via sms ke nomor diatas atau dengan memberikan komentar di tulisan ini.

Semoga bermanfaat dan membawa berkah buat semua...
Salam

Penghafal Alquran di Jabar akan Diberi Penghargaan

Senin, 29 November 2010, 17:40 WIB
Smaller Reset Larger

REPUBLIKA.CO.ID,

Penghafal Alquran di Jabar akan Diberi Penghargaan

BANDUNG--Tidak banyak orang-orang yang menghafal Alquran (Hafidz). Meskipun, para penghafal kitab suci itu begitu agung di hadapan Allah, namun hingga saat ini para penghafal itu masih sedikit sekali, baik dalam skala nasional maupun di Jawa Barat sendiri.

Mereka menghafalkan Alquran, tentu saja tidak karena keinginan mendapatkan pemberian atas hafalan mereka. Mereka melakukan itu untuk mendekatkan diri dan sebagai alat mencapai ridha-Nya. Kendati demikian, merupakan sebuah penghargaan besar jika pemerintah dapat meringankan beban hidup mereka.

Tampaknya, beban hidup para penghafal kitab suci (Huffadz al-Qur'an) itu akan lebih ringan di Jawa Barat. Pasalnya Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan merencanakan untuk memberi penghargaan terhadap mereka. Penghargaan itu, bisa merupakan biaya pendidikan hingga beban hidup lainnya.

Bahkan Heryawan mengaku tertarik dengan program Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang memberikan penghargaan kepada para penghafal kitab sebanyak 30 juz itu. "Saya setuju dengan Jawa Timur," kata Heryawan kepada Republika, Senin (29/11).

Pemprov Jawa Timur sendiri menyediakan bantuan untuk para penghafal al-Qur'an. Bantuan tersebut berupa santunan yang diberikan seperti kepada para guru ngaji. Selain itu, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang menyediakan kuliah gratis untuk para penghafal tersebut. "Itu semua untuk memberi penghargaan pada Hafidz," kata Waki Gubernur Jatim, Syaifullah Yusuf beberapa waktu lalu.

Menurut Heryawan, para penghafal tersebut merupakan seorang yang unggul, sehingga sangat perlu diberi penghargaan. "Mereka kan orang-orang yang unggul, sangat mungkin kita memberikan bantuan dan penghargaan," jelasnya.

Dia mencontohkan adanya kemungkinan bahwa para penghafal Al-Qur'an di Jawa Barat saat ini masih sedang duduk di bangku kuliah. Oleh karenanya, mereka juga perlu diringankan biaya perkuliahannya. "Kan mungkin ada yang kuliah di Unpad, ITB, dan seterusnya. Jadi perlu diberi penghargaan," lanjut Heryawan. Selain bantuan dalam bidang pendidikan, ketokohan dan peran sosial mereka juga akan diperhatikan.

Sementara itu, Prof Dr Asep Saiful Muhtadi, Guru Besar Fikom Universitas Padjajaran Bandung, mengapresiasi rencana Gubernur tersebut. Rencana itu, menurunya, seperti gayung bersambut yang sangat positif, dengan kondisi masyarakat Jawa Barat yang sekitar 90 persen muslim. “Memang masalah menghafal Alquran tidak hanya diserahkan kepada umat saja, tetapi pemerintah harus memberikan porsi yang memadai terhadap hal ini,” kata Asep.

Hal itu kata dia, karena keprihatinannya terhadap kondisi anak-anak kecil di Jawa Barat yang sangat rendah dalam membaca Alquran. Dikatakannya, dari data statistik diketahui bahwa anak-anak usia SD yang sedang belajar membaca Alquran hanya sekitar 10 persen. “Ini kan sungguh menyedihkan,” tandasnya. “Akibatnya, banyak jamaah haji di Jawa Barat yang bisa membaca doa dengan huruf latin.”

Hingga sejauh ini, ia mengaku, masih melihat bahwa perhatian pemerintah untuk memasyarakatkan Alquran masih sangat minim. Pemerintah masih memberikan penghargaan pada para penghafal Alquran yang menjadi pemenang momen-momen tertentu saja. Padahal, mestinya, penghafal itu harus diberi penghargaan dan bahkan diringankan beban hidupnya agar bisa hidup layak.

Dia juga mengaku prihatin dengan adanya penghafal Alquran yang telantar secara ekonomi. “Saya kira mereka adalah orang-orang luar biasa,” paparnya. Penghargaan tersebut, menurutnya, bisa menjadi daya dorong terhadap masyarakat untuk berminat terhadap Alquran. “Saya kira tidak rugi memberikan bantuan pada mereka, sebab mereka juga masih sangat sedikit.”
Red: Krisman Purwoko

Sabtu, 27 November 2010

Menyisipkan Ayat Al-Qur’an di Open Office Writer

Menyisipkan Ayat Al Quran di Open Office Writer
itulah yang terlintas dipikiran saya, saat mencoba menyisipkan tulisan ayat-ayat alqur’an menggunakan open office writer. Waktu jaman menggunakan Office 2003 dari microsoft corporatin, ada software bernama Qur’an in word. Nah di dunia linux ternyata juga ada bernama Qur’an in Open Office, canggih kan? icon biggrin Menyisipkan Ayat Al Quran di Open Office Writer , sebenarnya software ini merupakan extensions pada openoffice.org writer bernama QIOO Qur’an yang berfungsi untuk menyisipkan tulisan Al’Quran.

Okei langsung saja saya berbagi bagaimana caranya menambahkan ekstensi QIOO Qur’an ini pada OpenOffice.org Writer.

* Download dulu aplikasi tersebut di sini atau di repository lokal di sini

* Extract aplikasi tersebut, kemudian install font ScheherazadeRegOT.ttf yang berada pada folder hasil ekstrakan dengan perintah berikut :

$ sudo cp ScheherazadeRegOT.ttf /usr/share/fonts/truetype/openoffice/

$ sudo dpkg-reconfigure fontconfig

* Buka Aplikasi openoffice.org writer anda, kemudian klik Tools, extensions manager, kemudian klik add, cari file QiOO-0.XX.oxt pada folder hasil ekstrakan tadi kemudian klik open, XX adalah versi dari QiOO yang anda download, lebih jelasnya lihat gambar :

Screenshot 9 Menyisipkan Ayat Al Quran di Open Office Writer

Screenshot 10 Menyisipkan Ayat Al Quran di Open Office Writer

* Silahkan restart OpenOffice anda

* Kemudian klik Tools, Option, Language Settings, Langguage, kemudian centang option Enabled for complex text layout (CTL), kemudian klik OK

Screenshot 11 Menyisipkan Ayat Al Quran di Open Office Writer

* Untuk memulai klik menu AlQuran, Choose Surah, kemudian pilih nama surat yang akan disisipkan

Screenshot 12 Menyisipkan Ayat Al Quran di Open Office Writer

* Tampilan insert Quran dalam document openoffice.org writer sebagai berikut

Screenshot 13 Menyisipkan Ayat Al Quran di Open Office Writer

Selamat mencoba

referensi :

http://ugos.ugm.ac.id

http://code.google.com/p/qioo/

http://zekr.org/quran/

sumber: http://numb.web.id/openoffice-org/menyisipkan-ayat-al-quran-di-open-office-writer.html

Jumat, 26 November 2010

Cara Mudah Menjadi Penghapal Quran

Cara mudah menjadi penghapal quran? Muslim yang mukmin pasti ingin mengetahuinya. Tapi sesuatu yg sudah ditakdirkan mudah tuk dihapal, apakah masih memerlukan cara mudah lagi? "Dan sesungguhnya telah kami mudahkan al-Quran untuk peringatan, maka adakah yang mengambil pelajaran?"(al-Qomar: 17, 22, 32, 40)

Yup, al-Quran telah ditakdirkan untuk mudah dihapal. Tak perlulah kita membahas lagi dari segi teknis, seperti banyaknya kata-kata yang diulang dan sebagainya. Rasanya sudah banyak tulisan-tulisan lain yang membahas hal tersebut. Cukuplah firman Allah di atas menjadi rujukan, lalu kita beriman dan kita beramal sesuai keimanan kita tersebut.

Yup, al-Quran telah ditakdirkan untuk mudah dihapal. Oleh karena itu saya hanya akan menceritakan pengalaman sendiri, yang sebenarnya juga masih sangat jauh dari menjadi penghapal quran. Namun tak ada salahnya untuk sedikit berbagi pengalaman untuk saling menyemangati dalam perjalanan menuju kedudukan para penghapal quran.

Baiklah kita langsung masuk ke poin pembicaraan. Berikut ini saya akan mengurut cara-cara menghapal quran yang pernah dipraktekkan.

Pertama, mengulang-ulang membaca ayat/surat yang ingin dihapal. Cara ini bagus untuk menumbuhkan semangat dan kesadaran bahwa menghapal quran itu mudah. Dulu, ketika masih memakai cara ini, saya mengulang-ngulang membaca surat yang ingin dihapal setiap hari 1-2 kali (panjang surat sekitar 1,5 sampai 2 halaman). Biasanya setelah sholat dhuha. Hal tersebut terus dilakukan selama sekitar 25 hari. Pada hari ke-26 surat tersebut mulai dihapalkan ayat per ayat. Dengan menyediakan waktu beberapa menit setiap hari, dalam 2-3 hari surat tersebut bisa dihapal dengan sempurna.

Keuntungan cara ini adalah, ketika mulai menghapal pada hari ke-26, maka terasa sangat mudah menghapalnya. Ini dikarenakan ayat yang ingin dihapal sudah terbiasa dibaca. Perasaan mudah menghapal ini menjadikan kita cepat melaju ke ayat-ayat berikutnya, sampai-sampai hapalan yang dijadwalkan selesai dalam 2-3 hari ingin segera diselesaikan dalam 1 hari. Keuntungan lain dari cara ini yaitu, hapalan lebih sulit untuk hilang, karena sudah terbiasa dibaca sebelumnya. Sebagai catatan saya, cara ini semakin ampuh ketika dipakai untuk menghapalkan surat-surat yang berisi ayat-ayat pendek, seperti al-Mudatstsir, al-Muzammil, al-Qiyamah, sebagian besar surat-surat juz 30, dll.

Adapun cara kedua yang pernah dipakai oleh saya dalam menghapalkan quran dan masih dipakai sampai sekarang adalah, mengahapalkan ayat sambil melihat artinya dan memahami alur cerita ayat/ surat tersebut. Dalam menggunakan cara ini, saya biasanya menyediakan waktu khusus tiap pekan sekitar 1 jam. Dalam waktu 1 jam ini biasanya saya berhasil menghapal 1 halaman. Cara ini rasanya cocok untuk orang yang sudah mulai terbiasa menghapal quran. Dan sebagai catatan saya, cara ini paling ampuh dipakai untuk menghapalkan surat dengan ayat-ayat yang panjang atau agak panjang, seperti al-Baqoroh, al-Ahqof, al-Hadiid, dll.
Oh ya, keuntungan cara ini adalah bertambahnya perbendaharaan kosa kata bahasa arab penghapal, dan penguasaan terhadap ayat-ayat al-Quran yang dihapal (karena mengetahui artinya).

Selain 2 cara di atas, salah satu cara yang juga bagus dipakai dalam menghapal quran adalah mengulang-ulang mendengar bacaan surat yang ingin dihapal. Cara ini secara murni hanya pernah satu kali saya praktekkan. Yaitu ketika menghapal surat as-Sajadah. Itupun mengulang-ulang mendengarnya tidak disengaja, melainkan karena imam mesjid dekat tempat tinggal saya setiap sholat shubuh pada hari jumat selalu membaca surat tersebut. Keuntungan dari cara ini kurang lebih sama dengan keuntungan dari cara pertama di atas.

Demikian 3 cara menghapal quran yang pernah saya praktekkan. Cara-cara ini terkadang saya praktekkan secara murni dan terkadang juga dikombinasikan satu sama lain. Jadi memang tidak perlu saklek.

Selain cara-cara menghapal, berikut ini beberapa tips yang insya Allah dapat membantu kita dalam menghapal quran.

Pertama, sering mendengar tilawah quran dari qori` yang sudah benar bacaannya. Sebaiknya tetapkan satu qori` favorit. Hal ini akan membantu kita dalam menjaga tajwid dan lagu tilawah kita.

Kedua, tetapkan target-target jangka pendek. Dengan memiliki target kita akan terpacu untuk terus istiqomah dalam menghapal.

Ketiga, mulailah menghapal dari ayat yang sering kita dengar atau kita baca. Jika dulu kita sering membaca surat Yasiin, maka mulailah hapalan kita dari surat Yasiin. Maka kita akan merasakan kemudahan menghapal quran sehingga tumbuhlah semangat kita dalam menghapal.

Demikian beberapa cara dan tips dari pengalaman pribadi saya. Saya pribadi masih jauh dari menjadi seorang penghapal quran. Karena itu yang saya tulis di sini bukanlah suatu ajaran bagaimana menghapal quran, tapi lebih pada suatu ajakan untuk bersama dalam barisan orang-orang yang menghapalkan al-quran. Rasanya bagus kalau semakin banyak orang yang menceritakan pengalamannya di sini. Bagaimana kalau anda yang selanjutnya? ;-)

Tokyo 8 Januari 2006,
Alivlam Mymkov Robanun

sumber: http://al-hafizh.com/artikel/08012006.html

Rabu, 17 November 2010

Shaum² Sunnah

puasa puasa sunah

Pertanyaan:

assalamualaikum wr. wb.

ustadz, saya ingin tahu seluruh puasa sunah selama satu tahun beserta dalil
dalilnya. terima kasih.

kurnia

Jawaban:

Assalamu alaikum wr.wb.
Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya kepada kita semua.
Saudara Kurnia, puasa yang dianjurkan oleh Rasulullah saw. di antaranya adalah
sebagai berikut:

1. Puasa enam hari pada bulan Syawwal.
Rasulullah saw. bersabda, "Siapa yang berpuasa Ramadhan, lalu diikuti dengan
puasa enam hari pada bulan Syawwal, seolah-olah ia berpuasa setahun penuh." (HR
Muslim, al-Tirmidzi, Abu dawud, dll).

2. Puasa Nabi Daud.
Nabi saw. bersabda, "Shalat yang paling Allah sukai adalah Shalat Daud. Dan
puasa yang paling Allah sukai adalah puasa Daud. Ia tidur setengah malam,
bangun pada sepertiganya, dan tidur pada seperenamnya. Lalu, ia berpuasa satu
hari dan berbuka satu hari." (HR al-Bukhârî).

3. Puasa Hari Asyura dan Tasu'a (10 dan 9 Muharram).
Abu Hurairah meriwayatkan bahwa suatu ketika Rasulullah saw. ditanya, "Shalat
apa yang paling baik sesudah salat wajib?" beliau menjawab, "Shalat di tengah
malam." Lalu beliau ditanya, "Puasa apa yang paling baik sesudah Ramadhan?"
beliau menjawab, "Bulan Allah yang kalian sebut dengan Muharram." (HR Ahmad,
Muslim, dan Abu Daud).
Abu Musa al-Asy'ari berkata, "Hari asyura sangat diagungkan oleh Yahudi dan
mereka menjadikannya sebagai hari raya." Maka, Rasulullah saw. bersabda,
"Berpuasalah kalian pada hari tersebut." (Muttafaq alaih).
Dalam riwayat lain rasulullah saw. bersabda, "Jika aku masih hdiup hingga tahun
depan, aku akan berpuasa hari kesembilannya (pula)." (HR Ahmad dan Muslim).

4. Puasa hari Arafah (9 Dzul hijjjah) bagi yang tidak menunaikan haji.
Nabi saw. bersabda, "Puasa hari Arafah bisa menghapus dosa selama dua tahun,
tahun lalu dan tahun yang akan datang. Sementara, puasa hari Asyura menghapus
doosa tahun yang lewat." (HR al-Jamaah kecuali Bukhari dan al-Tirmidzi).

5. Puasa pada bulan Sya'ban
Usamah bin Zaid berkata, "Wahai Rasulullah, aku tidak pernah melihatmu berpuasa
pada satu bulan seperti pada bulan Sya'ban." Beliau menjawab, "Ia adalah bulan
yang banyak dilalaikan oleh manusia. yaitu antara Rajab dan Ramadhan. Ia adalah
bulan saat amal diangkat menuju Tuhan, karena itu, aku ingin amalku diangkat
dalam keadaan aku berpuasa." (HR Abu Daud dan al-Nasai).

6. Berpuasa pada bulan-bulan haram (Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan
Rajab).

7. Puasa tiga hari pada setiap bulan qamariyah (13,14,15).
Abu Dzarr al-Ghifari berkata, "Rasulullah saw. memerintahkan kami untuk
berpuasa dalam sebulan tiga kali: yaitu tanggal 13, 14, 15. Menurut beliau, ia
seperti puasa setahun." (HR al-Nasai).

8.Puasa Senin Kamis
Nabi saw. biasa melakukan puasa pada hari senin dan kamis. Maka, beliau ditanya
tentang hal itu. Beliau menjawab, "Amal hamba dihamparkan pada hari senin dan
kamis. Aku ingin amalku dihamparkan sementara aku dalam kondisi puasa." (HR Abu
Daud).

Wallahu a'lam bish-shawab.
Wassalamu alaikum wr.wb.

http://syariahonline.com/new_index.php/id/15/cn/20798

Sabtu, 06 November 2010

SUPAYA TIDAK RUGI DI 10 HARI PERTAMA DZULHIJJAH

Muqoddimah...
Sahabat, hari ini adalah hari terakhir bulan dzulqo'dah....
selepas adzan maghrib nanti, hari berganti menjadi 1 dzulhijjah, insyaAllah.
Ngomong-ngomong, Ada apa ya dengan hari pertama Bulan Dzulhijjah?
Temukan jawabannya di artikel/kajian berikut. Semoga kita semua bisa mendapatkan keutamaan 10 hari pertama yang Penuh kemulyaan tersebut....


SUPAYA TIDAK RUGI DI SEPULUH HARI PERTAMA DZULHIJJAH
Jumat, 05 Nopember 10

Sekalipun dengan kemuliaan sepuluh hari-hari ini, ketinggian kedudukannya, kebesaran pahala amal shaleh di dalamnya dan bahwasanya amalan-malan pada hari tersebut lebih besar pahalanya daripada di bulan lain, namun demikian bersamaan dengan segala kelebihan itu semua, hanya saja engkau melihat lemahanya semangat pada sebagian besar kaum muslimin, kemalasan dalam beramal shalih, berpaling dari semangat dan kesungguhan, dan lambatnya dorongan dalam hal itu. Dan tidak diragukan lagi bahwa ha-hal di atas memiliki sebab yang akan saya sebutkan sebagainnya dalam kesempatan ini, supaya kita bisa menjauhinya, dan memanfaatkan kesempatan pada momentum dengan maksimal. Maka di antara sebab-sebab tersebut adalah sebagai berikut:

1. Dosa dan maksiat.

Maka betapa banyak dosa-dosa mencegah dari perbuatan ketaatan? Dan betapa banyak dia menghalangi antara seorang hamba dengan ibadah? Bukankah banyak dari kalangan kaum muslimin yang mengetahui keutamaan hari-hari itu? Bukankah telah jelas bagi mereka kedudukan hari-hari tersebut? Maka kenapa ada kemalasan dalam melakukan amalan-amalan shalih ini.

Sesunggunya jawabannya jelas, yatu dosa-dosa dan maksiat yang menghalangi manusia dari rahmat Allah Subhanahu wa Ta'ala (dan termasuk rahmat Allah adalah taufiq (kemudahan) untuk melakukan amal shalih). Dan telah turun kepada kalian, wahai saudaraku kaum muslimin sepuluh keberkahan (10 hari di awal Dzulhijjah), maka perbaruilah taubat di dalamnya supaya anda berhak menjadi orang yang diberi kemudahan untuk berbuat ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Dan ketahuilah bahwa sesungguhnya dosa-dosa memiliki dampak yang besar dalam menghalangi manusia darinya (ketaatan). Suatu kali datang seseorang kepada al-Hasan al-Bashri rahimahullah dan berkata kepadanya:”Wahai Abu Sa’id, aku telah menyiapkan air wudhu untuk qiyamullail (shalat malam) tetapi aku tidak bisa bangun !!” Maka al-Hasan rahimahullah berkata kepadanya:”Dosa-dosamu mengikatmu (menghalangi dari melakukan shalat malam.”

Maka dosa-dosa adalah sebab untuk setiap hal yang menghalangi ketaatan (kepada Allah). Maka hendaklah setiap waspada terhadapnya, dan lihatlah keadaam orang-orang yang istiqomah di atas ketaatan, bagaimana keadaan antara mereka dengan puasa, shalat, dzikir dan do’a-do’ mereka, padahal anda dijauhkan daei kebaikan-kebaikan ini, dan seandainya engkau memeriksa, dan menelitinya engkau akan mengetahui bahwasanya hal tersebut (jauhnya dirimu dari ketaatan) tidak lain hanyalah datang dari dirimu sendiri. Maka sekali lagi perbaruilah taubatmu hari ini, dan lihatlah pengaruh yang besar darinya.

2. Tidak mengetahui keutamaan hari-hari tersebut.

Sekalipun dengan tersebarnya kebaikan dan sampainya kebaikan tersebut ke seluruh penjuru dunia, dengan karunia dari Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan apa yang dia mudahkan buat manusia berupa sarana informasi, hanya saja masih ada sebagian kalangan dari kaum muslimin yang berada dalam ketidaktahuan terhadap keutamaan hari-hari tersebut (10 hari awal Dzul hijjah), atau mereka tidak megetahui dengan baik nilai hari-hari , oleh sebab itu timbul sikap meremehkan hari-hari itu dari mereka. Dan di sinilah kewajiban juru dakwah ke jalan Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk menjelaskan keutamaan hari-hari tersebut dan kedudukannya di sisi Allah lewat khutbah-khutbah, kajian-kajian dan ceramah-ceramah di masjid-masjid mereka supaya tergerak hati-hati mereka untuk melakukan ketaatan-ketaatan dim omen yang penuh berkah ini. Sebabagaimana dalam hadits:


(ومن دل على هدى كان له من الأجر مثل أجور من تبعه)

”Dan barang siapa yang menunjukkan kepada jalan hidayah, maka dia mendapatkan pahala seperti pahala-pahala orang yang mengikutinya.”

3. Panjang angan-angan.

Sesungguhya termasuk salah satu hal paling besar yang membinasakan manusia adalah panjang angan-angan, dan menganggap jauhnya kematian, yang hal itu menjadikan manusia menunda-nunda dari beramal shalih, tidak bersegera melakukannya, dan dia mengira bahwa dia saja menggantinya di hari lain. Maka binasalah dia sebinasa-binasanya, dan menyia-nyiakan momentum yang baik ini. Seandainya dia melihat dengan pandangan inshaf (pertengahan) dam keadilan, pasti dia akan mendapatkan bahwasanya perkara itulebih cepat dari semua hal. ‘Aun bun ‘Abdullah rahimahullah berkata:”Betapa banyak orang yang menjalani suatu hari, dia tidak bisa menyempurnakannya! Betapa banyak orang yang menunggu hari esok, dia tidak menjumpainya, seandainya anda melihat kepada ajal dan perjalanannya, pasti anda akan membenci angan-angan dan kelalaian.”

Apabila anda mencermati siroh (perjalanan) salaf yang indah, anda akan menemukan pada mereka sedikitnya angan-angan yang membuat mereka bersegera memanfaatkan waktu-waktu mereka seluruhnya untuk ketaatan, lebih-lebih pada momen-momen kebaikan. Inilah Sa’id bin Jubair rahimahullah, kebiasaan beliau apabila memasuki sepuluh hari pertama bulan dzulhijjah maka hampir tidak ada bandingannya, dikarenakan besarnya semangat dan kesungguhannya memanfaatkan hari-hari tersebut.

Maka ingatlah wahai orang-orang yang panjang angan-angan, bahwa urusan hidup dan mati anda bukan di tangan anda, akan tetapi ia hanyalah ada di tangan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Dan betapa banyak engkau ketahui dari orang-orang yang hidup dalam kondisi sehat wal afiat dijemput kematian pada saat dia lalai. Maka pujilah Allah (bersyukurlah) karena Dia menyampaikan anda kepada momen yang penuh berkah ini, dan bersunguh-sungguh dan semangatlah untuk mengisinya dengan amal shalih.

Sedikitnya bantuan.

Sesungguhnya sekalipun adanya kebaikan di masyarakat dan banyaknya orang-orang yang taat dari para pengikut agama yang mulia ini, hanya saja berpaling dari ketaatan pada momen-meomen sepuluh hari awal bulan Dzulhijjah adalah salah satu tanda yang nampak pada sebagian besar kaum muslimin. Dan berjama’ah memiliki pengaruh yang besar dalam melakukan amal ketaatan, oleh sebab itu datang nash-nash syari’at yang memerintahkan untuk berjama’ah dalam beberapa banyak amalan ibadah, sesuatu yang bisa memberikan kemudahan (dalam melakukannya). Oleh sebab itu, termasuk bentuk nasehat di dalam rumah tangga adalah tolong menolong di dalam ketaatan, dan termasuk nasehat terhadap sesama kaum muslimin adalah tolong menolong di dalam ketaatan dan menyebarkan kebaikan di antara mereka. Perhatikanlah keadaan orang-orang sebelum kita, dan bagaiamana mereka saling tolong-menolong di dalam ketaatan.

Dari Abu ‘Utsman al-Hindi rahimahullah berkata:”Aku bertamu di rumah Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu selama tujuh hari, maka kebiasaan beliau, istrinya dan pembantunya bergiliran pada malam hari menjadi 3 giliran, yang ini shalat setelah itu, membangunkan yang lain, kemudian dia shalat lalu membangunkan yang lainnya lagi.” (Siyar A’laamin Nubala 2/609)

Dahulu al-Hasan bin Shalih, saudaranya ‘Ali dan ibunya saling tolong-menolong dalam ibadah pada malam dan siang hari, baik shalat, maupun puasa. Maka ketika ibunya meninggal keduanya saling tolong-menolong dalam shalat malam dan puasa, dan ketika ‘Ali meninggal al-Hasan shalat malam sendiri. Dan beliau dijuluki “ular lembah”, maksudnya orang yang tidak tidur malam. (Hilyatul Auliyaa’ 7/328 dengan sedikit perubahan).

Maka bekerja samalah anda dan anggota keluarga anda di dalam ketaatan, dan jika semangatmu naik, maka jadilah penolong dan pembantu anggota lingkungan anda untuk membantu mereka di dalam ketaatan pada hari-hari yang penuh berkah ini (10 hari awal Dzulhijjah)

Banyaknya fitnah dan godaan.

Betapa banyak fitnah telah memalingkan kaum muslimin dari memanfaatkan kesempatan-kesempatan yang baik pada hari-hari tersebut, dan mungkin saya akan menyebutkan sebab yang paling besar dalam memalingkan manusia dari hari-hari tersebut, yaitu sarana informasi dengan segala salurannya (TV, internet dll). Maka dari itu wajib bagi setiap orang yang berakal untuk menjadi penasehat bagi dirinya sendiri, dan waspada terhadap bahaya dan dampak buruk sarana-sarana tersebut terhadapnya, khusunya pada hari-hari ini. Tinggalkanlah hal-hal yang tidak bermanfaat pada hari itu, sekalipun hal itu mubah, supaya kita bisa berkosentrasi dalam beribadah dan melakukan taqqarub, dan hari-hari itu adalah hari-hari yang sedikit dan hampir-hampir akan segera berakhir.

Dan sebagai motivasi bagi kita semua untuk memanfaatkan momen sepuluh hari di awal bulan Dzulhijjah maka –dengan izin Allah- kami ketengahkan beberapa faidah/keutamaan dari sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Maka –wa billahi at-taufiq- kami katakan:

KEUTAMAAN SEPULUH HARI PERTAMA BULAN DZULHIJJAH


عن ابن عباس رضي الله عنهما عن النبي - صلى الله عليه وسلم - قال : ما من أيام العمل الصالح فيها أحب لى الله من هذه الأيام -يعني الأيام العشر- قالوا يا رسول الله ولا الجهاد في سبيل الله قال ولا الجهاد في سبيل الله إلا رجل خرج بنفسه وماله ثم لم يرجع من ذلك بشيء .}روى البخاري في صحيحه{"

“Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma dia berkata:”Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersbda:’ Tidak ada amalan shalih yang lebih dicintai Allah daripada beramal di hari-hari ini .’maksud beliau adalah hari-hari yang sepuluh. Sahabat bertanya:’Wahai Rasulullah, walaupun jihad fi sabililah?’Beliau menjawab:’Ya, walaupun jihad fi sabililah, kecuali seseorang yang yang pergi berjihad dengan jiwa dan hartanya, lalu dari jihad itu dia tidak pulang lagi dengan membawa suatu apapun.”(HR.Al-Bukhari II/457 Fath)

Keutamaan sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah:

1.Allah Ta’ala bersumpah dengannya (sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah), dan bersumpah menggunakan sesuatu menunjukan arti penting dan besarnya manfaat hal tersebut.Allah Ta’ala berfirman:


(والفجر وليال عشر)
“Demi fajar, dan demi malam yang sepuluh.” (QS.Al-Fajr:1-2)

Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhu dan Ibnu Zubair, Mujahid rahimahullah dan banyak dari kalangan salaf maupun khalaf berkata: Sesungguhnya itu adalah sepuluh hari dzulhijjah. Ibnu katsir berkata :ini adalah pendapat yang benar (tafsir Ibnu katsir)

2.Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menyaksikan bahwa hari-hari tersebut adalah hari-hari terbaik sebagaimana hadits di atas.

3. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memotivasi untuk beramal shalih di dalamnya, karena kemuliaan waktu tersebut.

4.Beliau shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan untuk memperbanyak tasbih, tahmid, dan takbir pada hari-hari tersebut, sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh imam Ahmad.[

]
عن عبد الله بن عمر رضي الله عنهما عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: "ما من أيام أعظم عند الله ولا أحب إليه العمل فيهن من هذه الأيام العشر فأكثروا فيهن من التهليل والتكبير والتحميد". أخرجه أحمد 7/224 وصحّح إسناده أحمد شاكر

“Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu anhuma dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau berkata:’Tidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan tidak juga amalan shalih di dalamnya lebih dicintai-Nya melebihi sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, maka perbanyaklah di dalamnya tahlil (laa ilaha illallahu),takbir, dan tahmid.” (HR.Ahmad dan sanadnya dishahihkan oleh syaikh Ahmad Syakir)

5.Di dalamnya ada hari Arafah dan itu adalah hari yang disaksikan, di mana Allah menyempurnakan agama itu pada hari itu dan puasanya menghapus dosa dua tahun.

6. Di dalamnya ada hari nahr (menyembelih Qurban) pada tanggal 10 yang itu adalah hari yang paling agung secara mutlak sepanjang tahun

7.Di dalamnya ada haji akbar yang di dalamnya terkumpul berbagai macam ketaatan dan ibadah yang tidak terkumpul pada hari selainnya.

Tugas seorang muslim pada hari-hari tersebut.

Sesungguhnya mendapati hari-hari tersebut adalah salah nikmat yang besar dari sekian banyak nikmat Allah yang diberikan kepada hamba-Nya. Dan wajib atas setiap muslim untuk merasakan nikmat besar ini, dan memanfaatkan kesempatan ini. Hal itu dengan cara mengkhususkan sepuluh hari ini dengan perhatian yang lebih dan lebih bersungguh-sungguh dalam melakukan ketaatan. Dan sesungguhnya yang merupakan kemurahan dari Allah terhadap hambanya adalah banyaknya jalan kebaikan, dan bermacam-macamnya jalan ketaatan, supaya seorang muslim tetap semangat dalam beribadah kepada Allah Ta’ala.

Amalan-amalan di hari-hari ini
Adapun amalan-amalan utama yang hendaknya seorang muslim bersemangat untuk melakukannya pada hari-hari tersebut adalah:

1.Berpuasa

Disunahkan bagi seorang muslim untuk berpuasa tanggal 9 pada bulan tersebut. Karena Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memotivasi kita untuk memperbanyak amal shalih pada sepuluh hari tersebut dan puasa salah satu amalan yang utama, Allah Ta’ala telah memilihnya untuk diri-Nya sendiri sebagaimana dalam hadits qudsi Allah berfirman:


“كل عمل بني آدم له إلا الصيام فإنه لي وأنا أجزي به" أخرجه البخاري 1805”.

“Seluruh amalan anak Adam untuk dirinya sendiri kecuali puasa, maka sesungguhnya puasa itu untuk-Ku Akulah yang akan membalasnya”(HR.al-Bukahri 1805)

Dan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berpuasa pada hari tersebut, dari Hunaidah bin Khalid dari Istrinya dari sebagian istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mereka berkata:


كان النبي صلى الله عليه وسلم يصوم تسع ذي الحجة ويوم عاشوراء وثلاثة أيام من كل شهر. أول اثنين من الشهر وخميسين"أخرجه النسائي 4/205 وأبو داود وصححه الألباني في صحيح أبي داود 2/462.

“Dahulu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berpuasa sembilan dzulhijjah, hari Asy-Syura, dan tiga hari setiap bulan. Senin pertama setiap bulan dan dua kamis..”(HR.an-Nasaai dan Abu dawud dan dishahihkan oleh al-Albani dalam shahih sunan Abi Dawud)

2.Takbir

Disunnahkan memperbanyak takbir, tahmid, tahlil dan tasbih. Dan mengeraskan suara dengan hal tersebut di majid-masjid, rumah-rumah, jalan-jalan, dan tempat-tempat yang diperbolehkan di situ disebut nama Allah dalam rangka menunjukkan ibadah, dan mengumumkan pengagungan terhadap Allah Ta’ala. Akan tetapi yang mengeraskan suara adalah laki-laki, adapunn wanita maka mereka melirihkan suaranya. Allah berfirman:


ليشهدوا منافع لهم ويذكروا اسم الله في أيام معلومات على ما رزقهم من بهيمة الأنعام) (الحج: 28(

“Supaya mereka mempersaksikan berbagai manfa'at bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan atas rezki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak” (QS.Al-Hajj:28)

Dan jumhur ulama mengatakan bahwa hari yang ditentukan adalah hari yang sepuluh (dzulhijjah) sebagaimana telah datang keterangan dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma {hari-hari yang ditentukan: hari yang sepuluh}.Adapun bentuk takbir adalah:


الله أكبر، الله أكبر لا إله إلا الله، والله أكبر ولله الحمد

Akan tetapi masih ada bentuk-bentuk takbir yang lain.

Dan takbir pada hari-hari itu pada zaman kita sekarang menjadi salah satu sunah yang ditinggalkan, lebih-lebih di sepuluh hari pertama, hampir-hampir kita tidak bisa mendengar takbir itu kecuali dari sedikit orang. Maka hendaknya mengeraskan suara dengan takbir ini dalam rangkamenghidupkan sunah dan mengingatkan orang-orang yang lalai. Dan telah datang riwayat dari Ibnu Umar dan Abu Hurairah radhiyallahu anhuma bahwa keduanya keluar ke pasar pada sepuluh hari pertama bulan dzulhijjah dengan bertakbir sehingga manusia bertakbir dengan sebab takbir beliau berdua. Maksudnya adalah bahwa manusia teringat takbir sehingga masing-masing mereka mulai bertakbir sendiri-sendiri, dan bukan dengan takbir bersam-sama (jama’i) dengan satu suara yang hal itu tidak disyariatkan.

Sesungguhnya menghidupkan sunnah yang hilang atau hampir hilang terdapat pahala yang besar, sebagaimana sbda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam


(من أحيا سنة من سنتي قد أميتت بعدي فإن له من الأجر مثل من عمل بها من غير أن ينقص من أجورهم شيئا) أخرجه الترمذي 7/443 وهو حديث حسن لشواه

“Barang siapa yang menghidupkan sunah dari sunah-sunahku yang telah mati maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengamalkannya tanpa mengurangi pahala mereka”(HR.tirmidzi, hadits hasan karena syawahidnya)

3.Memperbanyak amal shalih secara umum

Karena amal shalih dicintai oleh Allah dan ini mengharuskan besarnya pahala di sisi Allah. Maka siapa saja yang tjdak mampu untuk haji maka hendaklah memakmurkan waktu-waktu yang mulia ini dengan memperbanyak ketaatan kepada Allah Ta’ala seperti shalat, membaca Al-Quran, dzikir, berdo’a, sedekah, berbakti kepada kedua orang tua, silaturahmi, amar ma’ruf nahi munkar dan lain-lain dari jalan-jalan kebaikan dan ketaatan.

5.Berkurban

Salah satu amal shalih sepuluh hari ini adalah mendekatkan diri kepada Allah dengan menyembelih binatang kurban, dan membagikannya kepada orang lain.

6.Taubat nasuha

Yang ditekankan untuk dilakukan pada sepuluh hari ini adalah bertaubat kepada Allah dan meninggalkan maksiat dan seluruh dosa. Taubat adalah kembali kepada Allah dan meninggalkan hal-hal yang dibenci Allah secara lahir dan batin, menyesal terhadap dosa yang telah lalu dan bertekad untuk tidak mengulangi dosa tersebut serta istiqamah di atas kebenaran dengan melakukan hal-hal yang dicintai Allah.

Dan wajib bagi seorang muslim jika berlumuran maksiat untuk segera bertaubat seketika itu juga tanpa menunda, karena:

1.Dia tidak tahu kapan dia mati

2.Kemaksiatan menyebabkan/mengundang saudaranya (kemaksiatan-kemaksiatan) yang lain.

Maka hendaklah seorang muslim bersemangat pada waktu-waktu yang baik karena waktu tersebut cepat sekali berlalu, dan hendaklah mempersembahkan untuk dirinya sendiri amal shalih yang akan dia dapatkan pahalanya adalah hal yang paling dibutuhkan olehnya (di akherat)


[فإن الثواب قليل، والرحيل قريب، والطريق مُخْوِف، والاغترار غالب، والخطر عظيم، والله تعالى بالمرصاد وإليه المرجع والمآب

“Maka sesungguhnya pahala itu sedikit, kiamat itu dekat, jalannya menakutkan, tipu daya setan kuat dan bahayanya besar. Dan Allah Maha Mengawasi dan kepada-Nya lah tempat kembali”


(فمن يعمل مثقال ذرة خيراً يره، ومن يعمل مثقال ذرة شرا يره).الزلزلة:8-7)

“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.” (QS. ِAz-Zalzalah:7-8)

Dan keuntungan yang besar adalah dengan memanfaatkan kesempatan di sepuluh hari yang agung ini, yang tidak ada gantinya an tidak bisa dinilai dengan harga. Bersegeralah beramal sebelum datangnya ajal/kematian, sebelum menyesal orang-orang yang lalai terhadap apa yang dia lakukan sebelum dia meminta untuk di kembalikan (ke dunia saat dia telah mati) tetapi tidak dikabulkan, sebelum kematian menghalangi dia dengan cita-cita dan tujuannya nya dan sebelum kita tertahan dilubang kuburan oleh amalan-amalan yang kita lakukan di dunia.

(Sumber :Fadhlu al-‘Asyr min Dzulhijjah, syaikh Shalih al-Munajjid dan “Hattaa laa Nakhsar fi al-‘Asyr min Dzulhijjah”, syaikh ‘Adil bin ‘Abdil‘Aziz al-Mihlawi. Diterjemahkan dengan sedikit perubahan oleh Abu Yusuf Sujono)

sumber: http://alsofwah.or.id/?pilih=lihathadits&id=240

Melihat kedalam diri, Mengamati kesalahan orang lain

Dengan MELIHAT, saya TERINSPIRASI
Dengan MENDENGAR, saya INGAT
Dengan MENGERJAKAN, saya MENGERTI & MEMAHAMI

(Coach Dedi Presentation, OME 2 Bdg, 1st day)

Dahsyat

Tidaklah penting seberapa besar perubahan besar yang terjadi pada orang lain
yang terpenting adalah ada perubahan yang kita lakukan
untuk maju terus ke depan
meskipun sedikit

JADIKAN HARI INI LEBIH BAIK DARI KEMARIN
ESOK LEBIH BAIK DARI HARI INI